Kamis, 24 Juni 2010

BELAJARLAH DARI HIDUP ORANG LAIN

Anak, Napoleon Bonarparte pernah berkata,” banyak orang belajar sejarah, tapi sangat sedikit yang belajar dari sejarah.” Benar nak, amat sedikit orang yang belajar dari sejarah. Kau bisa lihat pada lingkunganmu, banyak orang yang pintar dalam bidang pendidikan dan pekerjaannya, tapi mereka gagal dalam membina hubungan dengan Allah dan juga dengan manusia. Mereka gagal mendidik anak-anaknya, mereka gagal mempertahankan rumah tangganya, mereka gagal dan selalu gagal… mengapa? Karena mereka tidak mau belajar dari sejarah.

Dan kalau kau membuka kitab suci Al-Qur’an kau akan banyak menemukan didalamnya Allah menceritakan tentang kisah-kisah orang-orang yang baik dan orang-orang yang durhaka. Allah didalamnya ada menceritakan tentang orang yang tamak, orang yang durhaka, orang yang sombong, orang yang putus asa, dan banyak lagi kisah yang Allah ceritakan dalam Al-Qur’an. Mengapa perlunya Allah menceritakan kisah orang-orang yang telah mati tersebut? Ini tak lain adalah agar kau bisa belajar dari kehidupan mereka nak, agar kau tak lagi mengulangi kesalahan yang sama, dan agar kau tak lagi mengulangi azab yang sama.

Anak, belajar dari hidup orang lain bukan berarti kita membicarakan aib orang lain dan memaparkan semua kejelekan-kejelekannya serta carut marut kehidupan mereka dan lalu kita umumkan di khalayak ramai. Tidak nak, sekali-kali tidak.
Ayah hanya ingin mengajak kau untuk menganalisa mengapa sesuatu bisa terjadi, ayah hanya ingin melihat sesuatu yang melatar belakangi sikap atau tindakan seseorang dalam melakukan suatu perbuatan, berhasil dengan baikkah? Atau jelek. Sekarang marilah belajar dari sejarah.

Dari tulisan "SURAT UNTUK ANAKKU; SEBUAH RENUNGAN TENTANG HIDUP" Oleh Abu Umar Abdul Aziz)

ARTIKEL TERKAIT



Tidak ada komentar:

Posting Komentar