Senin, 26 Juli 2010

AYAH, AJAK ANAKMU BICARA

SEBUAH penelitian mengatakan, jika ayah menghabiskan waktu bersama anak secara rutin, maka inilah kunci kebahagiaan anak. Selain kedekatan dengan ibu, anak pun ingin merasakan kedekatan dengan ayah.

Anak-anak yang ngobrol secara teratur dengan ayah mereka lebih bahagia daripada anak-anak yang jarang melakukannya. Mereka memiliki nilai 87 dalam nilai 100 skala pengukur kebahagiaan, sedangkan anak-anak yang jarang ngobrol dengan ayahnya hanya punya nilai 79. Demikian menurut penelitian baru yang dihelat NY Daily News, Sabtu (3/7/2010).

Hasil studi—dirilis oleh Children’s Society di Britania Raya tepat pada Hari Ayah—menyebut temuan ini "sangat signifikan" karena telah menunjukkan bahwa kesejahteraan seseorang di kemudian hari memiliki kaitan besar dengan kedekatannya bersama orangtua selama masa-masa remaja.

Dari 1.200 partisipan penelitian berusia 11-15 tahun, sekira 50 persen mengatakan mereka "hampir tidak pernah" ngobrol dengan ayah mereka tentang subyek penting. Sementara 72 persen partisipan mengatakan lebih sering mendiskusikan hal penting dengan ibu mereka.

Ayah mungkin tidak memiliki bahan percakapan berarti dan cukup banyak dengan anak-anak mereka, dan cenderung senang terlibat dalam permainan fisik. Namun penelitian menegaskan, permainan anak bersama ayah juga penting bagi perkembangan dan kebahagiaan anak.

"Ada penelitian terkini yang menunjukkan bahwa permainan fisik bisa mendukung eksplorasi yang sehat di kemudian hari dalam hidup (anak)," kata professor William Pollack dari Harvard Medical School.

"Dulu, orang khawatir bahwa permainan fisik bisa meningkatkan agresivitas pada anak lelaki, tapi ada banyak data di luar sana yang menunjukkan bahwa permainan fisik dapat menuntun mereka untuk lebih empati," tambahnya.

Studi juga menunjukkan bahwa ayah sering memberdayakan dan mendorong anak-anak mereka untuk mengeksplorasi dan bertemu orang baru.

"Ibu membantu anak-anak merasa terhubung, merasa terlindungi, dan diinginkan. Ayah mengajari anak-anak tentang bagaimana berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana mengontrol diri ketika keinginan tidak terpenuhi," kata Patrick Tolan, profesor di Curry School di University of Virginia.

sumber: kaskus.us

ARTIKEL TERKAIT



Tidak ada komentar:

Posting Komentar