Tampilkan postingan dengan label pemimpin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pemimpin. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 September 2010

MENJADI ATASAN YANG DISUKAI

Menjadi atasan alias bos baru menjadi tantangan sendiri bagi Anda. Di satu sisi, Anda harus mampu membuat bawahan Anda taat dan mau menuruti perintah Anda, disisi lain Anda harus membuat agar bawahan menyukai Anda dan tidak merasa tertekan. Untuk itu, dengan kedudukan yang baru berarti ada beberapa hal yang perlu Anda perbarui juga.


Mengenal Bawahan

Mengetahui nama-nama bawahan Anda menjadi kewajiban yang harus dipenuhi. Tetapi, mengenal disini tidak cukup hanya mengetahui nama. Anda juga harus mengetahui karakter dan kemampuan masing-masing bawahan. Anda dapat menyesuaikan cara Anda berbicara atau bertindak setelah mengetahui karakter masing-masing bawahan. Misalnya, apakah bawahan Anda orang yang mudah tersinggung. Jika demikian, ketika akan memberi tugas atau koreksi Anda harus berhati-hati agar tidak menyinggungnya.

Dengan mengetahui karakter dan kemampuan anak buah, Anda dapat mendelegasikan tugas-tugas pada orang yang tepat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Jika ada bawahan yang kurang memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan, Anda bisa membantunya secara khusus, misalnya dengan memberikan training sehingga anak buah Anda tidak merasa terbebani dengan tugasnya.


Belajar

Menjadi atasan baru bukan berarti kini Anda bisa bebas karena semua tugas bisa Anda berikan ke bawahan. Menjadi atasan berarti tanggung jawab Anda lebih besar. Kesalahan bawahan bisa jadi harus menjadi tanggung jawab Anda. Ini berarti Anda harus memastikan apa yang dikerjakan bawahan Anda sudah benar. Untuk mengetahui benar atau tidak, Anda perlu menguasai hal itu juga. Jika ini merupakan hal yang baru, berarti Anda perlu belajar tentang tugas-tugas ini.

Anda juga bisa kehilangan respek dari bawahan, jika mereka melihat Anda tidak menguasai hal yang Anda delegasikan. Kadangkala, mereka membutuhkan Anda sebagai tempat bertanya atau meminta saran Anda untuk mengambil keputusan. Agar mendapat jawaban yang tepat, tentu Anda harus belajar agar mngerti permasalahan secara menyeluruh.


Ciptakan Keakraban

Walau kedudukan Anda lebih tinggi, ini bukan alasan bagi Anda untuk menjaga jarak dengan bawahan. Hilangkan sikap angkuh atau menjaga image secara berlebihan. Mungkin dengan berpikir bawahan Anda tidak setingkat dengan Anda atau pikiran bahwa agar mereka takut dan mau menuruti perintah Anda, maka Anda harus eksklusif.

Pikiran seperti ini tidak sepenuhnya benar. Akan lebih baik jika Anda mau berbaur dengan bawahan Anda dalam batas yang wajar. Memang harus ada sikap yang membuat atasan Anda merespek Anda, tetapi bukan berarti Nada harus benar-benar terpisah dari mereka. Sikap yang otoriter dapat membuat bawahan merasa kesal dan dapat membuat Anda kehilangan mereka. Salah satu hal yang dapat Anda lakukan agar tercipta keakraban diantara kalian misalnya dengan makan siang bersama atau pergi rekreasi bersama pada hari libur. Suasana yang akrab akan memudahkan mereka untuk menyukai Anda.


Siap Menerima Masukan

Masukan dari bawahan janganlah dianggap sebagai serangan untuk mengalahkan Anda. Coba dengarkan masukan mereka. Mungkin ada benarnya apa yang mereka sampaikan. Saran-saran ini jika direnungkan dan dibuat perbaikan tentu akan membuat diri Anda menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, dengan melihat sifat Anda yang mau menerima kritikan, bisa meningkatkan rasa respek mereka.


Perbaiki Penampilan

Jika sebelumnya Anda cuek dengan penampilan, ada baiknya Anda mulai mengubah kebiasaan ini. Penampilan memang bukan segalanya, tetapi penampilan akan mempengaruhi penilaian orang saat pertama kali berjtemu. Apalagi, sebagai atasan mungkin Anda harus presentasi atau meeting klien. Penampilan yang buruk dapat merusak citra perusahaan.

Sebagai atasan, Anda juga harus memberi teladan kepada bawahan, termasuk dalam hal penampilan. Anda tentu tidak merasa senang, jika penampilan Anda berantakan, maka dengan memberi teladan akan memudahkan jika akan memberikan saran tentang hal ini kepadanya. Penampilan yang bersih, rapi dan wangi dapat membuat mereka menghormati Anda dan mencegah pembicaraan yang tidak mengenakkan tentang penampilan Anda.

Menjalin kerja sama dan hubungan baik dengan bawahan harus terbina agar menghasilkan sesuatu yang baik. Dengan mewujudkannya, suasana akan menyenangkan dan pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Sehingga menambah nilai Anda di mata atasan.
Selengkapnya...

Minggu, 22 Agustus 2010

PEMIMPIN YANG BIJAKSANA: KUNCI SUKSES KEBERHASILAN SEBUAH TIM

(managementfile - vibiznews.com - Leadership) - Suatu kali saya bertemu dengan seorang pemimpin yang terlihat sangat bijaksana. Mulai dari tutur katanya, sikap serta pendapat-pendapat yang dilontarkannya sampai kepada pandangan hidup. Semuanya benar-benar sempurna. Saya memperhatikannya dalam beberapa kesempatan dengan suatu rasa penasaran apakah yang menyebabkan ia dapat terlihat begitu cemerlang. Sampai kemudian pada suatu sore saya berkesempatan untuk berkenalan dengan tim yang dipimpin beliau. Sebuah tim yang solid dan bersemangat sampai-sampai saya tidak dapat menemukan suatu nilai minus pada saat itu.

Sesungguhnya keberhasilan seorang pemimpin tidaklah dapat dipisahkan dari tim yang dipimpinnya. Tidak mungkin seorang pemimpin akan mencapai kesuksesan sementara tim yang dipimpinnya mengalami kemunduran. Demikian sebaliknya, tidak mungkin sebuah tim mengalami kesuksesan bila tidak dipimpin oleh seorang pemimpin yang berpotensi dan dapat menjadi inspirasi bagi timnya.

Hal pertama yang hendaknya dilakukan seorang pemimpin adalah mengenali anggota timnya serta mengidentifikasi dan menggali potensi yang ada di dalamnya. Setiap anggota tim pastilah memiliki keunikan masing-masing. Tidak mungkin anggota yang satu sama persis dengan anggota yang lain. Sehingga seorang pemimpin harus dapat memberikan penanganan serta pendekatan yang tepat pada masing-masing anggota tim. Seorang pemimpin yang bijaksana dapat mengubah sisi negatif dari anggota timnya menjadi suatu kekuatan positif yang dapat memajukan timnya. Misalnya, seorang yang cukup "vocal" dalam suatu kelompok, kecenderungannya selalu memberikan penilaian dengan mudah bagi rekan-rekannya. Entah itu penilaian negatif ataupun positif. Bahkan kecenderungannya menjadi provokator bagi rekan-rekannya. Seorang pemimpin yang bijaksana hendaknya tidak cepat mengambil sikap antipati pada si"vocal" namun dengan bijaksana dapat mengarahkannya menjadi partner dalam bertukar pendapat serta menjadikannya sebagi motivator bagi timnya.

Adakalanya suatu tim bahkan tidak terlihat sama sekali kekuatannya. Bukan berarti tidak memiliki kekuatan tetapi di sinilah seorang pemimpin diperlukan untuk menggali potensi yang ada dari tim yang dimilikinya serta mengasahnya menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi organisasinya

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat diterapkan oleh sang pemimpin pada suatu tim:

Jauhkanlah pikiran bahwa pemimpin pasti lebih baik dari tim yang dipimpinnya
Dengan merasa bahwa saudara belum tentu lebih baik dari tim anda maka akan mengantar saudara untuk mau belajar dari tim yang saudara pimpin. Bahkan menjauhkan diri saudara dari kepongahan dan sifat "arogan" yang sangat tidak disukai oleh anak buah.

Dapat memposisikan diri menjadi partner kerja tidak hanya sebagai pemimpin
Bila sang pemimpin hanya melulu menempatkan diri menjadi atasan, maka akan sangat sulit bagi sang bawahan untuk menjalin suatu suasana kerja yang baik. Pemimpin yang baik dapat menjadi pendengar bagi anggota timnya, Terbuka dengan segala harapan-harapan yang dimiliki timnya serta akan dapat memperlakukan timnya dengan sopan dan penuh rasa menghargai. Sebagai partner kerja, tentulah akan terjalin suatu komunikasi 2 arah yang baik.

Dapat memberikan apresiasi bagi tim
Seorang pemimpin dapat menghargai dan memberikan pujian bagi timnya. Namun jangan hanya sekedar berkata, "Good job" tetapi cobalah menyelaminya lebih lagi. Cobalah untuk menunjukan rasa ingin tahu bilamana hal tersebut dapat dicapai. Sehingga hal ini dapat juga menjadi masukan bagi anggota tim lainnya. Adanya "share" antara anggota tim akan membuat tim menjadi semakin solid dan terhindar dari kerja tim yang buruk.

Lakukan analisa untuk segala sesuatu kekurangan yang ada
Mungkin salah seorang anggota tim dapat melakukan kesalahan berulangkali. Maka janganlah segera mengatakan bahwa ia memang kurangbaik, tetapi lakukanlah analisa mungkin orang tersebut kurang cocok pada posisi atau tugas yang dipegangnya saat itu dan temukanlah solusinya.

Konsisten dengan "Good Mood" dan hindari "Bad mood"
Pemimpin yang matang akan dapat menjaga "mood"nya serta tidak cepat terpengaruh dengan emosinya. Hal ini akan menjadikan tim yang dipimpinnya tersebut pun lebih stabil dan tidak cepat terpengaruh dengan kondisi yang tidak menentu.

Demikian beberapa tips yang dapat anda terapkan untuk menjadi seorang pemipin yang bijaksana. Semoga bermanfaat!
Selengkapnya...

Minggu, 25 Juli 2010

SIAPAKAH PEMIMPIN SEJATI?

* Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang.
* Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang

Siapakah pemimpin sejati...???

* Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya,
* ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh,
* Ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya,
* ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati


Ketika pada suatu hari filsuf besar Cina, Lao Tsu, ditanya oleh muridnya tentang siapakah pemimpin yang sejati

* As for the best leaders, the people do not notice their existence. The next best, the people honour And praise. The next, the people fear, And the next the people hate. When the best leader’s work is done, The people say, ‘we did it ourselves’

* Sebagai para pemimpin yang terbaik, pertama-tama orang tidak begitu memperhatikan keberadaannya tetapi berikutnya orang menghormati dan merasa bangga. Selanjutnya orang lain merasa takut dan membencinya dan ketika pekerjaan para pemimpin tersebut selesai orang akan mengatakan kita telah berhasil dengan usaha kita sendiri.

Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan maximizer.

Pemimpin konvensional justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang pemimpin

KEPEMIMPINAN SEJATI adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati (humble)

Menurut penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard

1. Bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya.
2. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati.
3. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.

sumber: Catatan Ukhti Hafidzah Mardiyah pada facebook
Selengkapnya...

Sabtu, 24 Juli 2010

10 PERBEDAAN ANTARA BOS DAN PEMIMPIN

Seorang BOS menciptakan rasa takut dalam diri anak buahnya
Seorang PEMIMPIN membangun kepercayaan

Seorang BOS mengatakan “saya”.
Seorang PEMIMPIN mengatakan “kita”

Seorang BOS tahu bagaimana pekerjaan harus dilakukan.
Seorang PEMIMPIN tahu bagaimana suatu karier harus ditempa

Seorang BOS mengandalkan kekuasaan.
Seorang PEMIMPIN mengandalkan kerjasama.

Seorang BOS menyetir
Seorang PEMIMPIN memimpin

Seorang BOS menyalahkan
Seorang PEMIMPIN menyelesaikan masalah dan memperbaiki kesalahan

Seorang BOS menguasai 10% tenaga kerja bermasalah.
Seorang PEMIMPIN menguasai 90% tenaga kerja yang kooperatif.

Seorang BOS menyebabkan dendam bertumbuh.
Seorang PEMIMPIN memupuk antusiasme yang bertumbuh

Seorang BOS menyebabkan pekerjaan menjemukan
Seorang PEMIMPIN menyebabkan pekerjaan menyenangkan/menarik

Seorang BOS melihat masalah sebagai musibah yang akan menghancurkan perusahaan
Seorang PEMIMPIN melihat masalah sebagai kesempatan yang dapat diatasi staff yang bersatu padu, dan berubah menjadi pertumbuhan.

INGAT. SEORANG BOS BERKATA, “PERGI!”
SEORANG PEMIMPIN BERKATA, “AYO PERGI”

Jimmi Wiwanto

sumber: kisahinspiratif.com
Selengkapnya...