Oleh buya Hamka
Upik ketek
Mengapa baru sekarang
setelah berkerut jidatku
setelah ubanku mulai tumbuh
engkau beri aku harapan
dengan satu senyuman
dimana senyuman itu akan ku letakkan, sayang
Apakah ini suatu nikmat
apakah ini suatu hukuman
jika ini nikmat ? dengan apa akan ku sambut
jika ini hukuman
apakah salahku gerangan
dalam perjalananku yang mulai menurun
engkau mendaki dalam hatiku
hentikanlah senyuman itu, sayang
dan aku akan engkau tinggalkan sendirian
dalam kesepian
engkau akan lari dari sisiku
engkau akan lepas
dengan kakimu yang ringan
laksana anak kijang yang pulang ke rimba
meniti akar
memanjat tubir-tubir batu
ke tempat yang aku
tak dapat mengejarnya lagi
aku kan tinggal seorang diri
dalam kenang-kenangan
atas harapan yang pernah kau berikan
- bagiku hal ini berat
tiada terpikul tertanggungkan
sedangkan bagikau, hanya satu senyuman
yang menggelikan
upik ketek
mengapa baru sekarang
setelah berkerut jidatku
setelah ubanku mulai tumbuh
dari buku kenang-kenangan hidup
Senin, 06 Desember 2010
MENGAPA BARU SEKARANG
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar